![]() |
Gedung Federal Reserve AS di Washington DC, Amerika Serikat© MATTHEW CAVANAUGH /EPA |
Pengertian The Fed dan pengaruh nya terhadap ekonomi dunia
Tinggal satu hari lagi hingga Federal Reserve (The Fed) selesai
melakukan rapat yang salah satu agendanya menentukan kenaikan suku bunga acuan
(Fed Fund Rate), yang telah ditunggu-tunggu dunia.
Sebelum rapat ini dimulai, Gubernur The Fed Janet Yellen pernah
menyampaikan pandangannya tentang ekonomi dunia yang sepertinya membutuhkan kenaikan
suku bunga di tahun ini.
Namun, karena ucapannya tersebut, ekonomi dunia menjadi
bergejolak. Indeks saham berjatuhan, ekonomi Tiongkok memburuk. Dolar AS
semakin menguat terhadap mata uang negara berkembang dan harga komoditas
ambruk.
Lalu, sebenarnya apa itu The Fed hingga bisa mempengaruhi ekonomi dunia sebegitu rupa?
Federal Reserve System atau
yang lebih dikenal dengan Federal Reserve dan The Fed, adalah sistem bank
sentral Amerika Serikat. Didirikan pada 23 Desember 1913, sebagai respons dari kepanikan finansial yang terjadi di tahun 1907.
Seiring perkembangan zaman, tugas dan tangung jawab dari The Fed
telah meluas, begitu pula struktur organisasinya yang berevolusi.
Kongres AS meggarisbawahi tiga kunci untuk kebijakan moneter
yang diambil oleh The Fed: kerja maksimum, kestabilan harga dan suku bunga
jangka panjang yang moderat.
Dan sejak 2009, peran The Fed juga meliputi pengawasan dan regulator perbankan, menjaga
stabilitas sistem finansial dan menyediakan pelayanan finansial kepada institusi pendepositoan, pemerintah
AS, dan institusi resmi luar negeri.
Struktur The Fed terdiri dari Board of Governors atau Federal
Reserve Board (FRB), Komite Federasi Pasar Terbuka (FOMC), 12 kantor cabang Federal Reserve Bank yang berlokasi di
kota-kota besar AS, sejumlah bank swasta AS, dan beberapa dewan penasihat.
Mengapa The Fed bisa begitu perkasa?
"Karena itu Amerika. Negara dengan ekonomi terbesar di
dunia," kata Ndiame Diop, Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Indonesia, kala
ditemui Detik Finance di
Energy Building, Jakarta, Rabu (18/3/2015).
Menurut US Bureau of Economic Analysis
(BEA), perekonomian AS yang diukur dari Produk Domestik Bruto (PDB) per 2014
mencapai USD17.418,3 triliun. Bila dirupiahkan, nilainya sekitar
Rp226.437.900.000.000.000.000. Entah bagaimana cara menyebutkan angka ini, tapi
yang jelas sangat jauh dibandingkan PDB Indonesia yang Rp10.542,7 triliun.
Faktor kedua, lanjut Diop, dolar AS saat ini adalah mata uang global yang
menjadi cadangan devisa dunia. Dolar AS bisa diterima oleh hampir seluruh
negara.
"Dolar adalah international
currency. Banyak perdagangan di dunia memakai dolar, banyak negara yang
menggunakan dolar sebagai reserve," tutur Diop.
Ketiga, tambah Diop, keputusan The Fed untuk menaikkan bunga
akan sangat berpengaruh terhadap pasar. Ketika suku bunga di AS naik, maka
investasi di Negeri Paman Sam tentu akan semakin menarik.
Keputusan besok
Jajaran direksi Fed telah
mengisyaratkan rencana untuk mengangkat tingkat suku bunga pada 2015, tetapi
beberapa analis memperkirakan langkah Kamis (Jumat waktu Indonesia) telah
menjadi kurang mungkin karena turbulensi di pasar dunia.
Jika Fed mengangkat suku bunganya, itu akan menjadi kenaikan
yang pertama sejak 2006.
Dilansir Business Insider, peningkatan suku bunga pinjaman mereka satu persentase poin
yang diterjemahkan menjadi USD2,70 miliar keuntungan tambahan untuk JPMorgan,
USD3,85 miliar untuk Bank of America, dan sekitar USD2 miliar untuk Citigroup,
menurut perhitungan keuntungan tersebut termasuk dalam pengajuan surat berharga
bank-bank.
Tetapi jika The Fed hanya
menaikkan tingkat suku bunga minggu ini sebesar 0,25 persen, maka dengan
sendirinya tidak akan signifikan meningkatkan keuntungan bank.
"Jika mereka hanya meningkatkan (suku
bunga) 25 basis poin, saya pikir bank-bank akan menyambut sinyal tersebut,
tetapi Anda tidak akan melihat peningkatan pendapatan besar di angka
tersebut," kata Justin Fuller, direktur senior di Fitch.
"Agar mereka dapat memperoleh manfaat dari kenaikan suku
bunga, mereka membutuhkan serangkaian kenaikan suku bunga dari waktu ke
waktu."
Para analis mengatakan bank-bank bisa menerima manfaat tambahan dari
kenaikan suku bunga pekan ini jika bisnis mempercepat upaya untuk menjamin pembiayaan utang mendahului peningkatan suku bunga
berikutnya.
Lima hal yang harus dicermati saat Yellen mengumumkan
keputusannya, yang antara lain :
1. Ekonom dua tangan
Kuat diduga Yellen akan berargumen terkait dengan keputusan The
Fed. "Jadi, jika putusan besok adalah jadi menaikkan, maka Yellen akan berargumen sangat kuat dan defensif, dan sebaliknya," kata
Aneta Markowska, ekonom di Societe Generale.
2. Kenaikan suku bunga tidak akan menghancurkan ekonomi dunia
Josh Shapiro, ekonom di MFR Inc. adalah
salah satu yang sepakat dengan penundaan kenaikan hingga Oktober, maka dengan
itu Yellen bisa "menenangkan" ekonomi dunia dan meyakinkan bahwa
kenaikan suku bunga tidak akan merusak ekonomi dunia.
3. Dilema inflasi
John Silvia, ekonom untuk Wells Fargo
berpendapat Yellen akan menyampaikan bagaimana The Fed tidak mampu membuka tabir mengapa tingkat
inflasi begitu rendah mengingat adanya penurunan tingkat pengangguran.
4. Data apa yang menjadi acuan The Fed
Kim Schoenholtz, seorang dosen
ekonomi di Universitas New York, akan mencari petunjuk dari Yellen tentang data
yang akan mempengaruhi cara bank sentral AS ini bertindak. Dalam kondisi
kekacauan pasar keuangan, data mungkin akan mulai berganti dengan signifikan.
Dan bagaimana The Fed mencari jalan keluarnya adalah kunci, katanya.
5. Meyakinkan pasar bahwa kenaikan suku bunga lainnya tidak akan
terjadi lagi
Isu terbesar yang harus dihadapi Yellen adalah bagaimana ia bisa
mengendalikan pasar yang bertindak terlalu berlebihan. "Konsentrasi terpenting adalah bagaimana supaya pasar
tidak bertindak terlalu jauh," kata Richard Moody, ekonom di Regions
Financial Corp.
0 Response to "Federal Reserve Atau The Fed"
Post a Comment