10 Hal yang Harus Dikuasai dalam TBST
TBST (Trade Bank Smart Trading) adalah metode analisis pasar forex yang menekankan pemahaman mendalam terhadap perilaku pasar dan pola pergerakannya. Untuk bisa memahami filosofi TBST secara utuh, seorang trader perlu menguasai sepuluh komponen penting berikut. Masing-masing aspek ini akan membantu membentuk mindset dan keterampilan yang matang dalam menghadapi dinamika pasar.
1. Masa (Jam, Hari, Bulan)
Setiap periode waktu di pasar forex memiliki karakteristik tersendiri. Misalnya, sesi Asia cenderung tenang, sementara sesi London dan New York lebih aktif. Memahami masa berarti mengetahui kapan momentum terbaik untuk masuk dan kapan sebaiknya menunggu. Trader TBST belajar membaca “irama waktu” ini untuk menyesuaikan strategi sesuai kekuatan pasar di jam tertentu.
2. Bentuk (Pola Pasar yang Berulang)
Bentuk pasar menggambarkan struktur pergerakan harga — apakah sedang tren, sideway, atau reversal. Dalam TBST, diyakini bahwa pasar memiliki “memori” (Forex has memory), di mana pola tertentu akan muncul berulang. Dengan mengenali pola ini, trader dapat memprediksi arah pergerakan berikutnya dengan lebih akurat.
3. Size (Ukuran Candle)
Size menunjukkan kekuatan atau panjang candle dalam periode waktu tertentu. Candle besar biasanya menunjukkan dorongan kuat dari pelaku pasar besar, sementara candle kecil menandakan keraguan atau konsolidasi. Trader TBST menggunakan size untuk membaca “nafas” pasar: kapan tenaga mulai melemah atau justru bersiap mendorong lebih jauh.
4. Volume (Kekuatan Aktivitas Pasar)
Volume adalah indikator penting untuk mengonfirmasi kekuatan pergerakan harga. Dalam TBST, volume membantu mengidentifikasi apakah kenaikan harga didukung partisipasi besar atau hanya pergerakan semu. Meningkatnya volume sering kali mendahului perubahan tren utama.
5. Sifat (Kebiasaan Pasar)
Pasar forex memiliki sifat yang dapat dikenali — seperti kecenderungan retrace setelah pergerakan besar, atau perilaku unik pada pair tertentu. Misalnya, pasangan GBP/JPY dikenal volatil, sementara EUR/USD lebih stabil. Mengenali sifat pasar membantu trader menyesuaikan ekspektasi dan manajemen risiko dengan lebih bijak.
6. Trick (Tipuan Pasar)
Pasar sering melakukan trick — pergerakan palsu yang menggoda trader untuk masuk posisi terlalu dini. Dalam TBST, trick dipelajari agar trader tidak mudah terjebak dalam false breakout. Seperti pelari yang mundur sedikit sebelum melompat, pasar sering menipu sebelum bergerak ke arah sebenarnya.
7. Repair, Reverse, dan Rehat
Tiga hal ini menunjukkan fase alami pasar. Repair berarti koreksi setelah pergerakan ekstrem, reverse adalah pembalikan arah, dan rehat menandakan konsolidasi. Trader TBST belajar membaca tanda-tanda fase ini untuk menyiapkan entry yang presisi.
8. Kekuatan Maksimal Harian Market
Setiap hari, pasar memiliki batas kekuatan tertentu yang bisa diukur melalui volatilitas rata-rata. Mengetahui seberapa jauh harga biasanya bergerak dalam sehari membantu trader menentukan target realistis dan menghindari overtrading.
9. Permasalahan Market
Pasar tidak selalu bergerak dengan lancar. Kadang muncul ketidakpastian seperti doji atau formasi reversal. TBST mengajarkan pentingnya kesabaran saat menghadapi momen-momen seperti ini. Menunggu konfirmasi arah lebih aman daripada terburu-buru mengambil keputusan.
10. Pembatalan Market
Ini adalah kondisi di mana pasar tidak layak diikuti — misalnya saat volatilitas ekstrem tanpa arah yang jelas. Trader bijak memilih untuk tidak masuk pasar daripada kehilangan modal dalam situasi yang tidak pasti. Dalam TBST, kemampuan mengenali kapan tidak trading sama pentingnya dengan tahu kapan harus masuk.
Kesimpulan
Sepuluh hal di atas adalah pondasi utama dalam filosofi TBST. Dengan menguasai setiap elemen, trader dapat melatih naluri, kesabaran, serta kemampuan membaca pasar seperti bank-bank besar. Ingat, pasar tidak bisa dikendalikan, tapi bisa dipahami.
👉 Baca juga: Analisa Teknikal Trading Forex untuk melengkapi pemahaman dasar Anda tentang pergerakan harga.
Join the conversation